Jumat, 03 Juli 2015

SARINAH

SEBUAH KARYA Ir. SOEKARNO





Sesudah saja berpindah kediaman dari Djakarta ke Djokjakarta, maka di Djokja itu tiap-tiap dua pekan sekali saja mengadakan “kursus wanita”. Banyak orang  jang tidak mengerti apa sebabnya saja anggap kursus-kursus wanita itu begitu penting. Siapa yang membatja kitab jang saja sadjikan sekarang ini,--jang isinya telah saja uraikan didalam kursus-kursus wanita itu dalam pokok-pokoknja--, akan mengerti apa sebab saja anggap soal wanita itu soal jang amat penting. Soal wanita adalah soal-masjarakat.

Sjang sekali, bahawa soal-wanita itu belum pernah dipeladjari sunggguh-sungguh oleh pergerakan kita. Sudah lama saja bermaksud menulis buku tentang soal itu. Tetapi sesudah kita memproklamasikan kemerdekaan, maka menurut pendapat saja itu perlu  dengan segera didjelaskan dan dipopulerkan. Sebab kita tidak dapat menjusun negara dan tidak dapat menjusun masyarakat, djika (antara lain-lain soal) kita tidak mengerti soal-wanita. Itulah sebabnja saja, setiba saja di Djokjakarta, segera mengadakan kursus-kursus wanita itu.

Atas permintaan banjak orang, apa jang saja kursuskan itu kemudian saja tuliskan, dan saja lengkapkan pula. Buku “Sarinah” inilah hasilnja.

Apa sebab saja namakan kitab ini “Sarinah”?

Saja namakan kitab ini “Sarinah” sebagai tanda terima kasih saja kepada pengasuh saja ketika saja masih kanak-kanak. Pengasuh saja itu bernama Sarinah. Ia “Mbok” saja. Ia pembantu Ibu saja, dan dari dia saja menerima banyak rasa tjinta dan rasa kasih. Dari dia saja mendapat banyak peladjaran mentjintai “orang ketjil”. Dia sendiri pun “orang ketjil”. Tetapi budinya selalu besar!
Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah itu!
Kata pendahuluan ini saja sudahi dengan mengutjapkan terima kasih kepada sdr. Mualliff Nasution, jang selalu bekerdja keras menjelenggarakan kursus-kursus wanita itu, menjenglenggarakan penerbitan kitab “Sarinah” ini pula.
                                                                                                Kata Pendahhuluan,
                                                                                                Soekarno.
Djokjakarta, 3 November 1947.
                                                                                    

Baca Juga

SARINAH
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan