Penulis: Sunardi D. M.
Penerbit: Balai Pustaka, Jakarta, 1997. 320 Halaman; 21 Cm
Penerbit: Balai Pustaka, Jakarta, 1997. 320 Halaman; 21 Cm
Kisah ramayana ini memiliki versi Indonesia.
Ia merupakan lanjutan dari cerita wayang Arjuna Sasrabahu. Ia diolah dari buku-buku Serat Padhalangan Ringgit Purwa jilid 36 (Jatuhnya Negeri Ayodya, Perkawinan Dasarata, Lahirnya Dewi Sinta dan Anoman, Perkawinan Rama dan Sinta, Rama Gandrung, Prabu rama, Pasanggrahan Maliawan, Anoman Duta, Rama Tambak, Anggada Duta dan Bukbis), dan Jilid 37 (Trikaya Tewas, Trisirah Tewas, Kumbakarna Tewas, Megananda Tewas, Rahwana Tewas, Tembak Undur, Sinta Obong, Rama Nitik dan Rama Nitis). Ia diramu dengan cerita-cerita silsilah yang terdapat dalam buku Arjuna Sasrabahu karangan Radenn Ngabehi Sindusastra terbitan Balai Pustaka Weltevreden 1930 Seri No. 889, Jilid 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 (Lahirnya tokoh-tokoh Alengka, lahirnya para kera anak dewa). Penghimpun buku-buku Serat Padhalangan Ringgit Purwa itu sendiri adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII di Surakarta dan J. Kats. Gambar-gambar wayang yang dijadikan ilustrasi aslinya diambil dari koleksi wayang kulit milik Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV di Surakarta. Untuk penyempurnaan di sana-sini dimasukkan kisah-kisah yang terdapat dalam buku yang lain, ialah buku Serat Rama Terbitan Van Dorp & Co Semarang dan Surabaya tahun 1911, dan buku Almanak yang memuat cerita Ramawijaya terbitan Kolf Bunning Yogyakarta tahun 1922 nama pengarang tidak disebugtkan, tetapi menurut gaya bahasanya adalah dari Yasadipuran. Raden Ngabehi Yasadipura adalah Pujangga Surakarta Terkenal yang jenajahnya sekarang dimakamkan di makam keluarga Pengging, dekat Bayalali, Jawa Tengah. Untuk Para Perwira, Bintara, dan Prajurit Angkatan Bersenjata, Kisah Ramayana ini Sangat Mengasikkan, karena di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa pertempuran perseorangan dan kelompok, peperangan yang menggunakan jutaan prajurit, dan bagaimana mengendalikan prajurit sebanyak itu.
Ia merupakan lanjutan dari cerita wayang Arjuna Sasrabahu. Ia diolah dari buku-buku Serat Padhalangan Ringgit Purwa jilid 36 (Jatuhnya Negeri Ayodya, Perkawinan Dasarata, Lahirnya Dewi Sinta dan Anoman, Perkawinan Rama dan Sinta, Rama Gandrung, Prabu rama, Pasanggrahan Maliawan, Anoman Duta, Rama Tambak, Anggada Duta dan Bukbis), dan Jilid 37 (Trikaya Tewas, Trisirah Tewas, Kumbakarna Tewas, Megananda Tewas, Rahwana Tewas, Tembak Undur, Sinta Obong, Rama Nitik dan Rama Nitis). Ia diramu dengan cerita-cerita silsilah yang terdapat dalam buku Arjuna Sasrabahu karangan Radenn Ngabehi Sindusastra terbitan Balai Pustaka Weltevreden 1930 Seri No. 889, Jilid 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 (Lahirnya tokoh-tokoh Alengka, lahirnya para kera anak dewa). Penghimpun buku-buku Serat Padhalangan Ringgit Purwa itu sendiri adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII di Surakarta dan J. Kats. Gambar-gambar wayang yang dijadikan ilustrasi aslinya diambil dari koleksi wayang kulit milik Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV di Surakarta. Untuk penyempurnaan di sana-sini dimasukkan kisah-kisah yang terdapat dalam buku yang lain, ialah buku Serat Rama Terbitan Van Dorp & Co Semarang dan Surabaya tahun 1911, dan buku Almanak yang memuat cerita Ramawijaya terbitan Kolf Bunning Yogyakarta tahun 1922 nama pengarang tidak disebugtkan, tetapi menurut gaya bahasanya adalah dari Yasadipuran. Raden Ngabehi Yasadipura adalah Pujangga Surakarta Terkenal yang jenajahnya sekarang dimakamkan di makam keluarga Pengging, dekat Bayalali, Jawa Tengah. Untuk Para Perwira, Bintara, dan Prajurit Angkatan Bersenjata, Kisah Ramayana ini Sangat Mengasikkan, karena di dalamnya terdapat peristiwa-peristiwa pertempuran perseorangan dan kelompok, peperangan yang menggunakan jutaan prajurit, dan bagaimana mengendalikan prajurit sebanyak itu.
Pengarang
Sunardi D. M.
Sunardi D. M.
RAMAYANA (FOR SALE)
4/
5
Oleh
Unknown